Latest News

Showing posts with label foto kuno. Show all posts
Showing posts with label foto kuno. Show all posts

Friday, April 27, 2012

Gambar Kuno V.

Untuk yang kelima kalinya dan terakhir, 'rare book' mengunggah gambar kuno. Diharapkan teman2 bisa menikmati dan merasakan suasana pada saat gambar2 dibawah ini diambil fotonya yaitu pada th. 1930 dan sebelumnya.
Sengaja dipilih gambar yang langka atau setidaknya jarang ada ditempat lain.

Gambar dibawah ini menunjukan suasana 'canal Molenvliet', Batavia, sekarang adalah 'kali' (karena tidak lebar dan dangkal) diantara jln. Hayam Wuruk dengan jln. Gajah Mada. Pada saat itu masih bisa hilir mudik perahu membawa barang2.


Gambar berikut dibawah ini adalah suasana jl. Pintu Kecil, Jakarta, th. 1930. Terlihat sungai didepannya masih bisa dilewati perahu membawa barang dagangan, memang dari dulu sampai sekarang menjadi salah satu pusat perdagangan di Kota, jalanannya masih lega. Sekarang sungainya sudah menjadi kali, dangkal dan banyak lumpurnya. Bila kegiatan perdagangan sudah mulai, jalan menuju kesana macet sekali.



Lha kalau yang dibawah ini suasana didaerah perpotongan jalan raya dengan rel kereta api dan masih terlihat rel trem didaerah Pintu Air (sebelah kanan), Jakarta, sebelah kiri sekarang Masjid Istqlal, kalau terus kearah jl. Veteran, sedang kalau kebelakang jalan kearah Pasar Baru.


Sesuai dengan judul blog ini 'rare book - buku langka', gambar kuno yang sudah 5 kali ditampilkan ini diambil dari sebuah buku langka berjudul "1930 Handbook of The Netherlands East-Indies". Sebetulnya masih banyak gambar menarik dan beda dengan gambar2 yang biasa ditampilkan tapi saya cukupkan sampai Gambar kuno V saja.
Maaf kalau ada kekeliruan, silahkan kalau mau komentar atau mengoreksi, trim's.

Friday, April 6, 2012

Gambar kuno IV.

'rare book' meneruskan tampilan gambar kuno, sebelum th. 1930.
Masih gambar langka dan menarik, baik situasi yang tergambarkan maupun tingkat kesulitan untuk membuatnya lagi.

Kali ini ditampilkan 'Pecinan' atau 'Chinatown' dari 3 kota, Semarang, Surabaya dan Weltevreden (Batavia).

Keterangan gambar dibawah ini : 'The Chinese "kamp" (business quarter) in Samarang'.


Selanjutnya, keterangan gambar dibawah ini : 'The Chinese "kamp" (business quarter) in Soerabaya'.


Berikutnya, keterangan gambar dibawah ini : 'The Chinese 'Kamp" (business quarter) in Weltevreden'. Weltevreden adalah daerah baru, pengembangan Batavia, jadi menurut 'rare book', yang dimaksud adalah daerah 'Pasar Senen'.

Friday, March 23, 2012

Gambar Kuno III.

'rare book' masih meneruskan tampilan gambar kuno, menampilkan gambar langka dan menarik.
Langka karena sulit untuk mendapatkannya, terutama gambar yang bisa bercerita.
Menarik karena suasananya menggambarkan kegiatan masyarakat pada jaman kolonial, sebelum th. 1930.

Gambar diatas memperlihatkan kegiatan masyarakat, seorang juru penerang (berbaju putih) sedang menerangkan perihal penyakit 'cacingan' kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan kesehatan masyarakat kala itu.


Gambar diatas memperlihatkan suasana masyarakat biasa melakulan kegiatan usaha masyarakat dengan berjualan peralatan rumahtangga, diataranya ada meja, kursi, lemari bahkan tangga, dan juga jualan nasi.

Gambar diatas terlihat toko buku keliling menggunakan mobil, ini juga termasuk usaha masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan.

Friday, March 9, 2012

Gambar Kuno II.

Melanjutkan Gambar Kuno I, 'rare book' menampilkan 3 buah gambar kuno, langka dan menarik. Langka gambar maupun situasinya, menarik karena dari gambar kuno dibawah ini kita bisa melihat dan membayangkan situasi pada gambar2 dibuat sekitar th. 1925 - 1930. Tidak mungkin kita mengulangi situasi dalam gambar2 yang ditampilkan berikut ini.
Dibawah ini gambar suasana Lapangan Terbang 'Cililitan'. Sebuah pesawat sudah mendarat dan menurunkan penumpang orang2 Eropah. Terlihat pembangunan hanggar pesawat sedang dikerjakan.
Lapangan Terbang 'Cililitan' adalah lapangan terbang yang pertama di bangun di Batavia, letaknya jauh diluar kota Batavia. Sekarang Cililitan sudah ada didalam kota Jakarta, wilayah Jakarta Timur.
Namanya berubah menjadi Lapangan Terbang Halim Perdana Kusuma, selain untuk keperluan militer, juga pernah dijadikan International Airport.


Dibawah ini adalah gambar bangunan terkenal sampai jaman sekarang, Penjara Cipinang. Oleh pemerintah penjajah Belanda, pernah untuk memenjarakan para Perintis Kemerdekaan Indonesia.
Terlihat bangunan Penjara Cipinang dan lingkungannya dilihat dari udara. Dikelilingi sawah2 luas, sedikit rumah. Disebelah Utara (atas) terlihat jalan umum dan rel kereta.


Selanjutnya gambar dibawah ini adalah gambar Assembly-plant General Motors Java di Tandjoeng Priok.
Sebelah kiri gambar menunjuk arah Utara, gambar sebelah bawah arah Tanjung Priok sedang sebelah atas gambar arah ke Sandvoort (tempat rekreasi) terus ke arah Cilincing.
General Motor pada jaman orde baru diteruskan menjadi Perusahaan Gaya Motor dan selanjutnya Gaya Motor dipindahkan ke daerah Sunter, sedang tanah ex General Motor, Sandvoort kearah Cilincing dijadikan Pelabuhan Container Tanjung Priok.

Monday, February 13, 2012

Gambar kuno I

Kali ini 'rare book' menampilkan gambar kuno dan langka yang menarik. Langka gambarnya maupun situasi dalam gambarnya. Menarik karena dari gambar kuno yang ditampilkan ini, kita bisa melihat atau membayangkan keadaan masyarakat dan lingkungan pada waktu gambar2 dibuat, yaitu sekitar tahun 1925- 1930. Saya yakin bahwa situasi dalam gambar sulit untuk diulangi atau dibuat gambarnya lagi, kecuali me 'repro' gambar yang sudah ada.
Insya Allah 'rare book' akan memuat koleksi gambar kuno dalam beberapa kali up load.
Mudah2an 3 gambar berikut bisa dinikmati.


Gambar diatas memperlihatkan situasi pengobatan penyakit cacingan. Kalau melihat petugasnya (pakai beskap dan blangkon) dan pengunjungnya yang sedang antri adalah pemuka masyarakat dan agama (pakai sarung batik dan sorban), maka program pengobatan tersebut berlokasi disebuah pedesaan di Jawa. Dengan kesedian pemuka masyarakat mau melakukan pengobatan, diharapkan agar masyarakat lainnya mau mengikuti program tersebut.
Mungkin kalau jaman sekarang mirip dengan Program Imunisasi.


Selanjutnya diatas gambar menunjukan Ibu2 dari desa, sambil terbongkok-bongkok menggendong barang dagangan ke pasar. Betapa hebatnya perjuangan para ibu2 untuk mempertahan kan kehidupan. Mungkin jaman sekarang barang dagangannya dibawa kepasar menggunakan mobil.


Nah .. ini dia. Selain ada program yang menyehatkan masyarakat, ada yang berjuang untuk bertahan hidup. Ada sekelompok masyarakat yang ingin menggunakan jalan pintas agar bisa 'menikmati hidup', menghisap opium/madat.
Karena banyak peminatnya maka didirikanlah oleh pemerintah, Pabrik Opium di Weltevreden (sekarang Jakarta).
Gambar diatas adalah suasana Pabrik Opium di Weltevreden.
Ada korelasinya nggak ya kalau jaman sekarang banyak orang tertangkap karena bikin pil extacy dan benda narkotik lainnya?


Tuesday, January 4, 2011

Jakarta Tempo Doeloe (awal th. 1900 an), IV.

Kali ini 'bahaulabook' memilih menampilkan gambar2 foto Jakarta Tempo Doeloe, awal th. 1900 an, bukan diambil dari buku langka.

Agar bisa lebih 'dinikmati', saya tampilkan juga foto terkini (1 Januari 2011), sebagai pembanding.


Berikut adalah gambar 'foto Pasar Baroe' dari arah Selatan, terlihat bentuk bangunannya dipengaruhi gaya China.
Hampir seabad kemudian, pada foto Pasar Baroe masa kini, terlihat bentuk bangunan yang paling depan masih bertahan, bahkan bangunan bertingkat tinggi disebalah kiri belakang masih kokoh berdiri.
Namun sayang didepan, dibangun pintu gerbang tembok tinggi, kesannya seperti pintu gerbang benteng jaman dulu.



























Gambar berikut adalah foto 'Noordwiyk', dilihat dari arah Pintu Air, jaman sekarang namanya Jln. Ir. H. Juanda.
Sebelah kiri tampak sungainya dipagar, ada putaran jalan untuk balik arah, sekarang sudah ditutup karena ada bangunan shelter bushway. Disebelah kanan ada tikungan, sekarang namanya jln. Ir. H. Juanda I.
Dibawahnya foto Noordwijk/Ir. H. Juanda nyaris seabad kemudian, beda banget memang.

























Sengaja saya memotret obyeknya pada 1 Januari 2011, dimana jalanan sepi.

Pada hari biasa maka obyek dan lingkungan yang ingin ditampilkan penuh dengan kendaraan dan orang lalulalang sehingga sulit untuk mendapatkan gambar yang sesuai yang diinginkan.

i.gr. 02.00

Monday, January 3, 2011

Djakarta Tempo Doeloe (awal th. 1900 an), III.

Kali ini 'mmzrarebook' memilih menampilkan gambar2 foto Jakarta Tempo Doeloe, awal sekali th. 1900 an, dan bukan diambil dari buku langka.




Agar bisa 'dinikmati', saya tampilkan juga foto terkini (1 Januari 2011), sebagai pembanding.


Foto Gereja Bethel di Mester Jatinegara hampir 100 tahun yang lalu dan dibawahnya foto Gereja saat ini, 1 Januari 2011. bangunannya masih mirip, lingkungannya yang berbeda jauh, diantaranya ada shelter bushway di depan gereja.



















Foto berikut adalah Jembatan Kereta Api di Mester, Jatinegara, dilihat kearah Matraman. Bandingkan dengan jembatan tersebut pada masa kini, hampir seabad yang lalu, panjang jembatan sudah disesuaikan dengan jalan dibawahnya. Jalannya sudah dibagi menjadi dua bahkan ada bushway. Beda banget.













Sengaja saya memotret obyeknya, pada 1 Januari 2011, dimana jalanan relatif sepi.

Pada hari biasa maka obyek dan lingkungan yang ingin ditampilkan penuh dengan kedaraan dan orang lalulalang sehingga gambar yang kita inginkan sulit didapat.

i.gr. 02.00

Jakarta Tempo Doeloe (awal th. 1900 an), II.

Kali ini 'bahaulabook' memilih manampilkan gambar foto Jakarta Tempo Doeloe, awal th. 1900 an, bukan dari buku langka.

Agar bisa lebih 'dinikmati', saya tampilkan juga foto terkini (1 Januari 2011), sebagai pembanding.

Dibawah ini gambar foto 'Pasar Glodok' jaman dulu dan Pasar Glodok saat ini, setelah nyaris 100 tahun kemudian. Kalau nggak ada tulisan dibawahnya pasti kita nggak tahu dimana, karena pasar Glodok seabad yang lalu seperti pasar tradisional, sekarang menjadi Pasar Bertingkat Banyak (Glodok Building). Bentuk bangunan sebelah kanan masih mirip.







Berikutnya gambar foto 'Kali ditengah Molenvliet' sekarang jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk. Bentuk kalinya tidak berubah, bangunan dan pohon yang berbeda jauh, maklum abadnya berbeda.














Sengaja saya memotret obyeknya, pada 1 januari 2011, dimana jalanan relatif sepi. Pada hari biasa, obyek dan lingkungan yang ingin ditampilkan penuh dengan kendaraan dan orang lalu lalang sehingga sulit mendapatkan gambar yang sesuai dengan yang kita inginkan.

i.gr. 02.00*

Jakarta Tempo Doeloe (awal th.1900 an), I.

Kali ini 'bahaulabook' menampilkan gambar2 foto Djakarta Tempo Doeloe, awal sekali th. 1900 an dan bukan dari buku langka atau majalah lainnya.


Agar bisa lebih 'dinikmati', saya tampilkan juga foto terkini (1 Januari 2011), sebagai pembanding.

Foto Gedung Kesenian Jaman dulu, terlihat halamannya masih luas dan Gedung Kesenian sekarang, halamannya sempit dipagar, seberangnya persis dibangun shelter bushway, jadi agak sulit mendapatkan sudut pengambilan seperti yang kita inginkan. Bangunan tidak banyak berubah, hanya lingkungannya beda banget, kira2 beda seabad lah





















Gambar berikutnya adalah Foto Kantor Pos Jaman Dulu dan Sekarang. Bangunannya tidak jauh beda walaupun beda usia hampir seabad. Kalau tidak keliru gedung tersebut menjadi Pusat Filateli, sedang Kantor Pos yang baru pindah ke gedung besar modern kira letaknya dibelakang gedung lama tersebut.







Sengaja saya memotret obyeknya, pada 1 januari 2011, dimana jalanan relatif sepi.
Pada hari biasa maka obyek dan lingkungan yang ingin ditampilkan penuh dengan kendaraan dan orang lalu lalang sehingga sulit untuk mendapatkan gambar yang sesuai dengan yang kita inginkan.











i.gr. 02.00