Latest News

Showing posts with label dokumen kuno. Show all posts
Showing posts with label dokumen kuno. Show all posts

Monday, July 9, 2012

Surat MH. Thamrin plus tanda tangan asli.

'rare book' tidak menampilkan buku langka tapi tetap menampilkan suatu yang menarik yaitu dokumen kuno atau dokumen antik, jaman pra kemerdekaan Indonesia, surat dari Muhammad Husni Thamrin (MH. Thamrin), asli lengkap dengan tanda tangannya.

Muhammad Husni Thamrin (M.H. Thamrin) adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Beliau seorang Tokoh Betawi yang pertama masuk dalam Volksraad mewakili kelompok pribumi. Lahir pada 16 Februari 1894 dan meninggal dalam usia 46 tahun pada11 januari 1941 di Batavia. Namanya diabadikan sebagai salah satu jalan protokol dan proyek besar perbaikan kampung di Jakarta.

Gambar atas kiri adalah gambar kop suratnya M. H. Thamrin, sayang sobek disebabkan karat penjepit kertas. Sebelah kanan gambar tanda tangan MH. Thamrin, letaknya persis dilipatan. Tapi masih tampak jelas.

Gambar sebelah kiri adalah isi surat ditujukan kepadaa Sjarif, yang topiknya mengenai notulen rapat PPPKI (Pemufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia), organisasi pergerakan kemerdekaan Indonesia, didirikan di Bandung pada 17-18 Desember 1927.


Dibalik surat MH. Thamrin ini ternyata ada tulisan tangan, belum diketahui siapa penulisnya, tapi melihat huruf ketik surat ini berwarna biru, surat ini adalah carbon copy, jadi diduga kuat adalah tulisan MH. Thamrin sendiri, namun demikian kami minta maaf apabila ada kekeliruan.
id.gr. 10.00

Thursday, June 14, 2012

Pangeran Adipati Ario Mangkunegara VII, Soerakarta.

Kali ini 'rare book' tidak menampilkan buku langka tapi menampilkan sebuah dokumen kuno.
Dokumen kuno ini sangat menarik yaitu sebuah surat yang dibuat oleh Pangeran Adipati Ario Mangkunagara VII, lengkap dengan tanda tangan asli beliau.

Surat dibuat di Solo, pada tanggal 14 October 1935, ditujukan kepada Hoesein (mungkin yang dimaksud adalah Prof. Dr. Hoesein Djajadiningrat), diketik diatas kertas kop surat atas nama beliau. Untuk menghormati beliau maka sengaja bagian tengah suratnya di 'blur'.

Gambar sebelah kiri tertulis : "Met pangestoe", dilanjutkan dengan tanda tangan asli Pangeran Adipati Ario Mangkunagara VII.

Yang digunakan untuk mengetik adalah kertas halus dengan watermark berupa tulisan ARCHIPEL BANK, PADALARANG, seperti tampak pada gambar disebelah kiri.

id.gr 02.50

Sunday, November 13, 2011

Kereta Api di Jawa, Laporan u/ Gen. MacArthur.

Beda dengan koleksi 'rare book' mengenai Kereta Api di Indonesia yang sudah di upload sebelumnya, kali ini bukan buku langka tapi 'dokumen langka' mengenai Kereta Api di Jawa.





Dokumen ini adalah 'Special Report , restricted' pada tgl. 6 July 1945, atas permintaan General MacArthur sebagai Komandan 'General Headquarter, Southwest Pasific Area'. Laporan lengkap, termasuk data teknis lokomotif, gerbong dan kapasitasnya, rel, jembatan, sinyal, stasiun2, jembatan2, bengkel, bahkan organisasi dan pegawainya.



Banyak 'gambar yang menarik' dan 'data tehnis' dalam laporan, sebagian kecil saja yang disajikan dibawah ini, sampul laporan, data teknis lokomotif dan lainnya.







Disebelah gambar belahan lokomotif lengkap dengan ukurannya.








Untuk menarik gerbong tangki minyak dibutuhkan 2 lokomotif sekaligus.






Diatas adalah denah rel kereta (kiri) dan denah trem listrik (kanan) di Batavia. Bawah, adalah gambar jenis lokomotif dan kereta penumpang yang digunakan di Jawa.





Disebelah, gambar kereta listrik yang digunakan untuk jalur Bogor-Batavia.
Dokumen ini menggunakan kertas ukuran folio, 179 halaman, ditambah 85 + 24 gambar lokomotif, gerbong, kantor dan stasiun ditambah 8 peta rel di Jawa dan di stasiun Bandung, Semarang, Jogjakarta, Surakarta, Batavia, Ceribon dan Surabaya.

i.gr. 05.50*

Saturday, October 22, 2011

Surat Perjanjian Sewa Tanah, th 1864.

Ingin tahu perjajian sewa menyewa pada kira2 150 tahun yang lalu? Kali ini 'rare book' tidak menampilkan buku langka, tapi menampilkan hal lain yang menarik, yaitu 'dokumen kuno' th. 1864.
Mudah-mudahan bisa menambah pengetahuan dan wawasan yang melihat atau membacanya.

Dokumen kuno ini adalah Surat Perjanjian Sewa Tanah antara Kanjeng Pangeran Hariyo Suryohamijoyo di Surakarta dengan Tn. P.W.G. Gout, pada tanggal 1 Februari 1864. Tanah di Sukawati, Surakarta, sebanyak 1 Jung atau 39 bahu, disewakan kepada P.W.G. Gout selama 20 tahun, ditanami kopi dengan uang sewa 300 gulden perak setahun. Kertas yang digunakan adalah kertas ukuran double folio, berzegel, dilipat 2 menjadi 4 halaman.


Gambar samping adalah
Halaman 2 & 3








Disamping gambar halaman 4 (belakang) terlihat tandatangan2 yang berkepentingan, yaitu P.W.G. Gout, kanjeng Pangeran Hariyo Suryohamijoyo (hanya cap khusus), Pejabat pencatat di Staadbom (30 April 1864, hanya tandatangan), Gouvernements Secretaris (31 April 1864, hanya tandatangan) dan Pejabat Penerjemah (hanya tandatangan).




Diatas, gambar cap zegel, terbaca aksara Jawa yang ditengah : Kangdjeng Susuhunan Pakubuwono Senopati ing Ngalalaga Ngabdurahman Sajidin Panatagama ingkang kaping Sanga, 1790. Dibawah adalah :
cap resmi, terbaca aksara Jawa yang ditengah : Kangdjeng Pangeran Harijo Surjohamidjojo ing Surakarta, 1787.


i.gr. 01.50*

Thursday, June 2, 2011

Surat Ukur Tanah, Kadaster th.1882


'rarebooks' atau 'buku langka' kali ini menampilkan sebuah Dokumen Pengukuran Tanah bernomer 218, dibuat th. 1882, terletak di Kota Surabaija, kapong Gen ...(tidak jelas), blok I wijk T.
Surat Ukur Tanah ini dikeluarken oleh 'Kadaster' (jaman sekarang Agraria atau Badan Pertanahan Nasional), ditulis tangan dengan halus dan rapi menggunakan tinta khusus (belum ada mesin tik), dilengkapi dengan denah dan batas2nya, berskala 1 : 500, seperti terlihat dalam gambar2 berikut.











Gambar2 disebelah dan berikutnya adalah gambar hal. 2 dan hal. 3, berisi batas2 tanah, misalnya sebelah Timur milik Embok Yapientoe, sebelah Selatan dan Barat milik Pa Siman dst. Juga disebutkan ukurannya, termasuk luasnya 759 m persegi.












Kertas yang digunakan adalah kertas Eropa denga Zegel embos bernilai 1/2 gulden , kalau diterawang terlihat garis halus.

Tuesday, March 1, 2011

Perintah Raja PB IX, 1799 (tahun Dal).

Dibawah ini gambar 'Surat Perintah Raja Surakarta Adiningrat, Pakubuwanan IX', kepada Adipati Sasranagara, dalam aksara dan bahasa Jawa.




"Dhawuh Pangandikan Dalem"


"Ingkang dihin salam ingsun dhawuh amarang sira Adipati Sasranagara, kapindone kang bareng iki, ingsun maringi layang wangsulan Bapa Tuwan Residen bab Pranatan kang pada duwe bedil kestul . . . dst.


Kang iku Adipati, pikiren wangsulaningsun marang Bapa Tuwan Residen, gawekna rereng pisan . . . dst".


Maksudnya adalah Perintah Raja Pakubuwana IX, kepada Adipati Sasranagara untuk membuat konsep surat balasan kepada Residen, mengenai aturan bagi orang yang mempunyai senjata, bedil maupun pistol.


Sebelah kiri adalah 'Stempel' resmi Raja Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono IX, dalam aksara Jawa, bunyinya sbb : 'Kanjeng Susuhunan Pakubuwana Senapati Ing Ngalaga Ngabdurahman Sayidin Panata Gama ingkang kaping Sanga'


Disamping adalah kalimat penutup menunjukaan kapan surat perintah tersebut ditulis : 'Dhawuhing timbalan dalem ing dinten Selasa tanggal kaping 23 wulan Dulkangidah ing tahun Dal, angkaning warsa 1799'. Maksudnya, perintah ini tertanggal 23 bulan Dulkaidah tahun Dal atau dalam angka 1799, itu adalah kalender Jawa (3 Februari 1871).





























2 buah gambar diatas dan dismping ini adalah konsep yang dibuat untuk Residen Surakarta.


Pada alinea kedua : 'Wondene Bapa suka uninga dumateng kula, ing sapunika tiyang alit kathah ingkang anglampahi kedurjanan, awit kathah ingkang kanggenan sanjata sapununggalanipun dadamel ingkang kaungelaken sarana sandawa, . . . dst'.


Maksudnya : Bahwa Bapak (Residen) telah mengingatkan pada saya (raja), banyak orang biasa mertindak kriminal karena banyak yang mempunyai sejata dan lainnya yang dibunykan menggunakan mesiu . . . dst.
Selamat menikmati.

i.gr. 02.50*

Tuesday, February 22, 2011

Undang Undang, th. 1832.



Disebelah adalah Undang Undang yang dikeluarkan oleh Residen Surakarta pada tgl. 2 Januari 1832, mengacu pada Surat Keputusan Gebernur Jendral pada tgl. 13 Desember 1931, perihal Utang Piutang.



'Sarehne kang kasebut ana ing Layang Kakancinganne Kanjeng Tuwan Gubernur Jendral, katitimangsan ping 13 sasi Desember tahun 1831 angka 4, mungguh parentah kang wus kadawuhake bab amotangake marang wong Jawa, dst . .'
Terjemahan :
'Sesuai dengan yang disebutkan dalam Surat Keputusan Gebernur Jendral tertanggal 13 bulan Desember tahun 1831 nomer 4, mengenai perintah yang sudah disampaikan bab memberikan hutang kepada orang Jawa, dst . . '


Kalimat2 diatas adalah 'bunyi' kalimat awal 'Undang Undang' yang diterbitkan oleh Resident van Soeracarta, pada bulan Januari tahun 1832, tulisan aksara dan bahasa Jawa dan Undang2 tersebut dinyatakan diterbitkan dalam 3 bahasa yaitu bahasa Jawa, Belnda dan China.
Ditulis diatas kertas litho ber gambar air (water mark) berukuran 32.5 x 40.5 cm.




Disebelah adalah gambar Stempel resmi Resident van Soeracarta (Surakarta) dalam penerbitan resmi Undang2.



Diatas bunyinya : "Layang Undang Undang iki katulis ing tembung Welanda, tembung Cina lan tembung Jawa, kang sarta ketemplekake ana ing panggonan kang wus dadi adat, supaya aja ana sawijining wong kang ngarani ora sumurup ing parentah iki".
"Surat Undang Undang ini ditulis dalam bahasa Belanda, bahasa Cina dan bahasa Jawa, selanjutnya ditempelkan ditempat biasa agar tidak ada yang alasan belum mengetahui Perintah ini".


Diatas bunyinya : "Dawuhuing Parentah ing Surakarta kaping 2 Januari 1832. Des Rissedentee van Soeracarta.
"Perintah diumumkan di Surakarta tanggal 2 Januari 1832, oleh Residen Surakarta".


Gambar sebelah ini adalah tulisan dibalik Surat Undang2, tulisan tambahan oleh Wedana Carik.


Bunyinya langsung diterjemahkan dlm bhs Indonesia sbb:
"Ini Surat Undang2 bab Utang Piutang, kepunyaan Wadana Carik.
ini agar segera dimengerti, semuanya yang menghutangkan kepada siapa dan berapa banyak, berlapa lama serta berapa bunganya dst . . . dst . . . agar ditulis dalam laporan yang jelas, selanjutnya oleh wedana diserahkan ke Tuan Residen. Soeracarta den 2 January 1832".

Thursday, August 19, 2010

Surat Haq Tanah, 1931.


Kali ini yang ditampilkan oleh 'rare books' bukan buku langka tetapi dokumen tua, yaitu Surat Keterangan Haq Tanah diterbitkan di Asahan Kotaradja Inderasakti (Tanjoeng Balai) oleh Toengkoe Regent Asahan dan disetujui oleh Assistent Resident van Asahan pada 8 Februari 1931.
Saya tampilkan karena ada beberapa hal yang menarik :
* Lengkp dengan dokumen2 pendukungnya.
* Dibudel dan segel model tempo dulu.
* Bentuk stempelnya unik.
* Surat Ukur Tanah dilengkapi dengan gambar, saksi2 (proces - verbaal), ditempelkan peraturan/perundangan kewajiban pemilik tanah.


Disebelah ini adalah Surat Keterangan Haq Tanah, dibendel dan disegel dengan dokumen pendukung lainnya,. Segelnya terlihat, berbentuk bintang segi banyak.

Disebelah bawah ini gambar yang lebih jelas dari Surat Keterangan Haq Tanah.
Yang menarik adalah bentuk stempelnya, terutama milik Regent Van Asahan, ditenganya berhuruf Arab, bunyinya 'Al Wasqbillah, Tuanku Alang Yahya, Toengkoe Adil Pemangku Negeri Asahan' (maaf kalau keliru).









Disebelah adalah Lampiran Surat Ukur Tanah, gambar lokasi tanah seluas 3.760.000 m2, lokasi di Pantai Olang, Soengai Mati. Gambar dibuat oleh Kadasterkantoor, Medan, ditandatangani oleh Hoofd van het Kadasterkantoor.

Disebelah ini adalah gambar petikan aturan hukum tentang kewajiban pemilik tanah, antara lain maksudnya sbb.:
1. Barang siapa mempunyai hak atas tanah maka diwadjibkan akan memelihara tanda2 batas tanahnja, sesuai aturan pemerintah setempat.
2. Barang siapa tidak memenuhi kewajibannya, akan didenda sebesar f 25,- setiap tanda2 batas.
3. Bagi tidak mengerjakan, akan dikerjakan/dipelihara oleh Pemda dan semua beaya ditanggung pemilik hak tanah.

Bagi yang memindahkan, mengangkat, merubah atau mengganti dengan peralatan lain, akandikenakan hukuman 2 bulan atau didenda f 100,-

i.gr. 02.50*

Sunday, August 1, 2010

'Kartu Ucapan', Presiden Soekarno.

"Dengan salam kami, dan utjapan terima kasih. Soekarno (tanda tangan).- 1 Syawal 1382 H".

Tulisan diatas tertera pada bagian kiri bawah, lipatan dalam, 'Kartu Ucapan' Presiden Soekarno, Presiden I Republik Indonesia.
Sedang sebelah kanan terdapat gambar repro lukisan Bung Karno.

Tanggal 1 Sjawal 1382 Hijrah , jatuh pada tanggal 25 Februari 1963.








Pada lipatan bagian luar sebelah kanan atas, terdapat lambang Kepresidenan RI berwarna keemasan yaitu gambar bintang, padi, kapas dan tulisan Presiden Republik Indonesia.




Oleh 'rare books' yang biasa menampilkan buku langka, Kartu Ucapan ini dikategorikan sebagai 'dokumen langka'.

i.gr. 01.00