Latest News

Showing posts with label buku budaya aksara jawa. Show all posts
Showing posts with label buku budaya aksara jawa. Show all posts

Monday, June 20, 2011

Gaya Tari Jawa. Th 1917.


"Langendrijo" (dibaca 'Langendriyo'), sebetulnya adalah sebuah pertunjukan sandiwara/drama dari Jawa Tengah, seluruh gerakannya dilakukan dengan tarian, dialognya dilakukan dengan tembang/nyanyian, dan seluruh pemainnya tidak boleh berdiri, semua dilakukan dengan duduk sila atau kalau berpindah tempat dilakukan dengan jalan sambil jongkok tetapi lutut tidak boleh menyentuh lantai.
Sengaja 'rarebook' menampilkan buku langka berjudul 'Langendrijo' ini karena selain buku langka ini sudah tua (nyaris seabad) ; juga seni pentas 'langendriyo' sudah jarang sekali dipentaskan karena sulit menemukan penari yang mampu menari (tarian Jawa) sekaligus memiliki kemampuan olah vokal yg baik untuk menyanyi (lagu Jawa) sesuai dengan ketentuan seni 'Langendriyo', dengan benar.




'Langendriyo' dalam buku langka ini mementaskan cerita jaman Majapahit yang sangat populer di Jawa, yaitu 'Prabu Menakjinggo Lena' atau 'Tewasnya Prabu Menakjinggo'. Gambar kanan adalah halaman 59, halaman terakhir dari buku ini.


Dalam bu
ku langka ini, beberapa halaman ditambahkan ornamen yang menarik.
Dihalaman depan tertulis dalam aksara dan bahasa Jawa : "Jejer Ratu Ayu Ing Majapahit, ingkang ngadep Kyai Patih Logender". Selanjutnya diteruskan dengan inti cerita menggunakan lagu "Ladrang Dhandhang Gendis" maksudnya, menggunakan lagu 'Dandanggula', dan seterusnya . . .


Disebelah adalah ornamen cover bagian belakang.
Walaupun halaman dan covernya masih lengkap sayangnya banyak bolong2 dimakan kutu.

Pencetak buku langka ini adalah N.V. Albert Rusche & Co., Soerakarta, th. 1917, berukuran 16 x 25 cm, 59 halaman.

i.gr. 01.25*

Saturday, February 13, 2010

Wayang Arjunasasrabahu I


Di Jakarta ada jalan layang terpanjang , Cawang - Priok.
Agar tidak terlalu mengganggu lalu lintas saat pembangunannya, maka digunakan alat pemutar balok beton pendukung jalan layang tsb diatas. Alat tersebut dinamakan 'Sasrabahu'.
Dari mana asal kata Sasrabahu ? Lihat gambar.Buku "Arjunasasrabahu" , 43 halaman, 22.5 x 31 cm, karya R. Ng. Sindusastra, terbitan Bale Pustaka, th 1932 di Batawi Sentrum, mengisahkan kedigdayaan Arjunasasrabahu, mengangkat dan memindahkan Taman nan indah dan besar dari tempat lain kedepan istana Istri Raja.
Arjunasasrabahu bisa diartikan Arjuna yang memiliki seribu bahu/pundak, sehingga kuat mengangkat apapun yang besar dan berat.
Jadi, dari kisah itulahbarangkali nama alat pemutar beton tersebut diambil.

i.gr. 01.00

Wayang Sumbadra


R. Ng. Sindusastra adalah tokoh utama bidang sastra/budaya Jawa, angkatan sesudah R.Ng. Ronggowarsita.
Buku dengan judul "Sumbadra Larung", adalah salah satu karya beliau.
Diterbitkan oleh Bale Pustaka,
Batawi Sentrum, th 1933. Hard cover 22 x 30 cm, 70 hlm.

Sesuai dengan judulnya, isinya kisah mengenai jasad Sumbadra (istri Arjuna) dihanyutkan (dilarung), untuk mengetahui siapa pembunuh Sumbadra. Dikisahkan dalam bentuk tembang/lagu Jawa, diantaranya tembang Dandanggula, Durma dllnya.
Sayangnya waktu saya dapatkan halaman 3/4, 67/68 dan 69/70 sedikit gripis pinggirnya, tapi tulisan masih lengkap. Halaman lainnya masih utuh walaupun agak getas/gampang patah.

i.gr. 01.00