Latest News

Showing posts with label babad tanah jawi aksara jawa. Show all posts
Showing posts with label babad tanah jawi aksara jawa. Show all posts

Sunday, August 26, 2012

Sejarah Tanah Jawa (Cuplikan) oleh W. Fruin Mees.

"Geschiedenis van Java", judul buku langka koleksi 'rare book' ini populer di kalangan ahli sejarah maupun di kalangan penggemar buku langka. Biasa disebut Babad Tanah Jawi juga, walupun sebenarnya judul tersebut dikoreksi oleh penulisnya sendiri karena ada kesalahan saat dicetak (baca kata pengantar di jilid II), harusnya judulnya menjadi "Schets van Java's Geschiedenis" artinya "Sketsa/Ikhtisar Sejarah Tanah Jawa" (maaf kalau keliru), karena isinya adalah cuplikan dari tulisan yang sudah ada mengenai Sejarah/Babad/Hikayat tanah Jawa.
Koleksi 'rare book' ada 2 edisi, yaitu bahasa Belanda terbitan th. 1920 dan bahasa Jawa menggunakan huruf Jawa, jilid I terbitan th. 1921 sedang jilid II terbitan th. 1923.

Dalam edisi bahasa dan huruf Jawa, tertulis judulnya 'Babad Tanah Jawi, kaimpun dening W. Fruin Mees'.









Berikut adalah gambar2 yang ada didalam buku2 tersebut.








Diatas adalah gambar Pasar Besar di Bantam (Banten). Sedang gambar dibawah adalah gambar situasi saat Raja Tuban menerima Belanda th. 1599.





Gambar dibawah ini adalah peta situasi Keraton Pakuan Pejajaran dan peta wilayah Kediri dan Daha.

Tuesday, August 21, 2012

Babad Tanah Djawi, 'babon' Rd. Panji Jayasubrata, oleh Van Dorp.

Masih meneruskan 'serial' Babad Tanah Djawi, 'rare book' menampilkan buku langka Punika Serat Babad Tanah Jawi yang 'babon'nya (kitab induk) berasal dari Raden Panji Jayasubrata, Wedana distrik Magetan. Buku ini diterbitkan oleh G.C.T. Van Dorp & Co. N.V., pada th 1917. Covernya sudah pernah diperbaiki.

Pada halaman depan, tertulis : "Punika Serat Babad Tanah Jawi, angka 1. Anyariosaken awit keraton Pajajaran saengga dumugi . . . sedanipun Sultan Pajang. Ingkang nyaosi babonipun, wedana distrik Magetan, Raden Panji Jayasubrata" (gambar bawah kiri). Terlihat stempel dan tanda tangan menunjukan bahwa buku ini pernah menjadi milik Asisten Wedana Windusari, Kedu (gambar kanan dan Kiri).


Sayangnya, buku langka Babad Tanah Jawi dari babon Rd. Panji Jayasubrata ini, rare book hanya ada 2 jilid.
Jilid 1, dimulai dari Keraton Pejajaran, Rajanya bertemu dengan Pendeta sakti sampai wafatnya Sultan Pajang. Sedang jilid 2, dimulai penggantinya Sultan Pajang oleh Putra Mantu, sampai Martalaya diutus Sultan Agung menaklukan Tuban.


Sebelah kiri adalah gambar halaman awal, dimana cerita/babad dimulai, diberikan keterangan jenis lagu (tembang jawa), yaitu Pupuh Sinom, dilengkapi dengan ornamen yang menarik.

Gambar sebelah ini adalah cover Babad Tanah Jawi yang sama, tapi terbit belakangan. Bedanya, yang terbit belakangan, keterangan terletak dibawah, menggunakan huruf cetak dan tidak menyebutkan tahun penerbitannya, sedang buku yang terdahulu menggunakan huruf Jawa dan mencantumkan tahun penerbitannya.

Monday, August 13, 2012

Babad Tanah Djawi versi Rd. Ng. Yasadipura oleh Bale Pustaka.

'Babad Tanah Jawi' versi Rd. Ng. Yasadipura, diterbitkan pertama kali dari naskah aslinya dalam bentuk tembang Jawa dan menggunakan hrf Jawa oleh Bale Pustaka (sekarang Balai Pustaka), secara berurutan jilid 1 s/d jilid 31, tamat, mulai th. 1939 sampai th. 1941 di Batavia.

Sayangnya 'rare book' hanya ada 2 bundel besar buku langka 'Babad Tanah Jawi' terbitan Bale Pustaka tersebut, masing2 terdiri dari jilid 16 s/d 24 dan jilid 25 s/d 31 tamat. Setiap jilid berisi 80 halaman kecuali jilid 31 hanya 78 halaman, tamat.


Gambar samping adalah halaman akhir jilid 28 digabung dengan halaman depan jilid 29.
Bundelannya rapi seperti yang tampak pada gambar sebelah ini. Menjadi pertanyaan : apakah bundel ini langsung oleh Bale Pustaka atau oleh pemilik sebelumnya? Karena rare book juga pernah melihat buku yang tidak dibundel.


Gambar dibawah kiri adalah halaman depan jilid 16, tertera judul dan jilidnya, serie nomer dan tahun penerbitannya, termasuk ada sub judul, tertulis : "Ingkang Sinuhun Amangkurat II seda, dipun gentosiputra, pangeran Adpati Anom".Sedang pada gambar kanannya adalah jilid 31, tertulis : "Kadaton Kartasura kapindhah dateng dusun Sala, ingkang lajeng nama Surakarta Hadiningrat".

Gambar samping adalah halaman akhir dari buku 'Babad Tanah Jawi' versi Rd. Ng. Yasadipura, alainea terakhir ditulis : "Wonten dene ing Kartasureki, samantunira kinarya praja, sampun ing ngalih namane, ngantukaken karuhun, kala taksih dusun nireki, winastan Wanakarta, apan wus misuwur, mring sakathahing wong Jawa, wus sing Kartasura yen ing ngalih nami, winastan Wanakarta".
Selanjutnya ada keterangan tambahan dibawahnya, tertulis : "Lajeng nyandhak Babad : Giyanti, jilid 1". Maksudnya, Babad Tanah Jawi ini selesai, dilanjutkan dengan Babad Giyanti jilid 1.

id.gr. 08.25