Latest News

Showing posts with label babad tanah jawi aksara jawa tulis tangan. Show all posts
Showing posts with label babad tanah jawi aksara jawa tulis tangan. Show all posts

Wednesday, August 29, 2012

Babad Tanah Jawi, tulis tangan, th.1866.

Masih mengunggah 'Babad Tanah Jawi', kali ini 'rare book' menampilkan buku langka, buku antik dan tua, nyaris satu setengah abad umurnya. Sebagian kertasnya yang didepan dan dibelakang sudah rapuh dan lepas jilidannya. Begitu juga covernya yang terbuat dari kulit di 'embos' ornamen khas Jawa.

Pada lembar awal, nyambung ke lembar 2, tertera tahun awal penulisannya dalam bentuk candrasengkala : "Panca Trus Pandhita Ratu" maksudnya menyebutkan tahun Jawa yaitu th. 1795 atau tahun 1866 Masehi.
Cerita berawal ketika Jaka Suruh naik tahta di Majapahit, sampai Pangeran Subaya 'pepe', menyerahkan hidup dan matinya dihadapan raja Mataram.


Buku antik ini berkuran folio, kertas concordia 285 lembar ditulis bolak balik, tidak ada nomer halaman, yang ada nomer lembaran, menggunakan aksara Jawa, Babad Tanah Jawi ini berbentuk tembang Jawa (macapat), pada pergantian jenis tembangnya diberi sisipan ornamen menarik (lihat gambar2 dibawah, klik gambarnya agar lebih jelas).

Pada gambar bawah kiri adalah gambar lembar awal dan gambar tengah adalah lembar ke 2, gambar kanan adalah sebaliknya lembar ke 200.






3 gambar disamping dan diatas ini meperlihatkan contoh ornamen yang ada.




Disamping ini gambar halaman yang ditaruh paling depan, mungkin maksudnya judul buku ini, menerangkan bahwa yang punya buku ini keluarga besar Trunajayan. Yang menulis Mas Sasra Pinarka. Tapi gaya tulisan maupun tinta yang dipakai berbeda dengan yang digunakan pada isi buku ini, jadi mungkin lembaran ini adalah lembaran tambahan atau lembaran pengganti judul buku yang hilang, dibuat oleh pemilik buku sebelum dikoleksi oleh 'rare book'.


Kalau gambar yang disebelah ini gambar terawangan kertas yang digunakan untuk menulis buku ini, terlihat gambar mahkota dan tulisan pada watermark kertas tersebut.

Tuesday, July 10, 2012

Babad Tanah Djawi dalam Prosa versi Meinsma.

'(Serat) Babad Tanah Jawi' yang paling populer adalah versi R. Ng. Yasadipura II (dalam bentuk asli tembang macapat) dan versi J. J. Meinsma dibantu Ng. Kertapradja (babad diubah dari tembang macapat menjadi prosa), walaupun masih ada versi lain yang tidak sepopuler dua versi diatas, diantaranya 'Babad Pajajaran' isinya Babad Tanah Jawi koleksi Museum Radyapustaka, 'Serat Babad Segaluh dumugi Mataram' koleksi Pura Mangkunegara, ada lagi 'Babad Tanah Jawi' versi L. Van Rijckevorsel/RDS Hadiwidjana; dan masih ada lagi lainnya.
Kali ini 'rare book' menampilkan buku langka yaitu buku 'Babad Tanah Jawi versi Meinsma' (gambar samping), yaitu sebuah buku langka banget karena di tulis tangan, penulisnya Mas Kartagutama, Kepala Desa di Randusari, Slagahima. Insya Allah, mendatang akan ditampilkan Babad Tanah Jawi versi R Ng. Yasadipura II.
Gambar atas. Selain langka, buku ini bisa dibilang 'buku antik', ditulis tangan tapi rapi dan konsisten tulisannya, besar kecil hurufnya sama dari awal sampai akhir, dengan cover dari kulit.

Terlihat pada gambar diatas, sebelah kiri adalah judul buku antik ini, menggunakan huruf sambung latin, yang tanda tangan disebelah kanan bawah mungkin yeng pernah memiliki buku ini. Sedang gambar sebelah kanan adalah halaman akhir buku ini, halaman 821, paling bawah tengah ditulis kata ' ti ti ' artinya tamat atau selesai.
Kemudian hari banyak yang berinisiatif untuk menerbitkan kembali Babad Tanah Jawi versi J.J. Meinsma untuk kepentingan ilmu pengetahuan, misalnya seperti yang tampak pada gambar2 dibawah ini. Sebelah kiri adalah penerbitan ulang oleh W.L. Olthof, th, 1941. Sedang sebelah kanan adalah inisiatip cetak ulang oleh J.J. Rass, th. 1987.



Pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan juga menerbitkan juga versi Meinsma dalam dwi bahasa yaitu bhs Jawa dan terjemahan bebas dlm bahasa Indonesia, setebal 871 halaman, pada th. 1980. Tampak pada gambar dibawah ini.







Belakangan 'Penerbit Narasi' menerbitkan lagi Babad Tanah Jawi, masih versi Meinsma dan W.L. Olthof. Gambar samping.id.gr 20.00